Translitor.

Sponsor,

Bagai Mana Cara Berjapa Mantra.

Belajar Japa Namasmarana Tingakat Dasar.


Apakah Japa Namasmarana ? 

Salam hormat saya kepada para pembaca, semoga hari-hari sahabat sekalian selalu dalam keadaan bahagia. Kali ini saya akan berbagi mengenai bagaimana caranya melakukan japa mantra yang baik. Mari langsung saja kepada pokok pembahasan mengenai Japa Namasmarana. Apakah japa itu? Japa artinya pengulangan atau mengulang. Lalu apakah yang di ulang? Nah tentu saja sesuai topik kita kali ini yaitu Namasmarana! Terus apa itu namasmarana? Namasmarana dapat dibagi menjadi dua kata. pertama "nama" yang artinya sebutan,panggilan atau tetap nama. Sedangkan smaraNa berarti ingat, mengingat, memanggil deva. Jadi secara global namasmaraNa berarti memanggil nama dewa. Nah kok ada yang menyebutnya dengan Japa mantra? Sebutan japa mantra memang identik dengan japa namasmaraNa. Namun, ada sedikit perbedaanya. Kalau japa mantra itu, bisa berbentuk kumpulan kalimat yang agak panjang. Sedangkan namasmaraNa, hanya berbentuk penyebutan identitas atau perwujudan dari Deva. Lalu apa contoh perbedaanya? contohnya sederhana saja! misalnya japa Gayatri Mantra atau  Maha Mahamrtyumjaya Mantra. Keduanya berupa kumpulan kata. Sedangkan Japa namasmaraNa cuman beberapa kata yang sering berbentuk pendek. Jika gayatri mantra terbentuk dalam 24 kata, biasanya namasmaraNa hanya terbentuk dari 2 sampai 12 kata saja. Om namah shivaya, Om namo narayana ya namah, om namo bhagavate vasudevaya, om srii raam dll.

Apakah fungsi dari Japa NamasmaraNa?

Mengenai Fungsi, jelas begitu banyak! Para bijak sering sekali mengajarkan, semakin pendek mantra semakin mudah untuk  membayangkan wujud, memahami arti mantra, merasakan energi yang timbul dari efek mantra saat itu. NamasmaraNa sangat baik untuk memutus pikiran yang kacau dari seseorang. Dengan lebih mudahnya memutus pikiran yang kacau, lebih mudah juga dalam melakukan dhyana (pemusatan pikiran) untuk mencapai meditasi. NamasmaraNa juga lebih efektif dilakukan apabila dilakukan saat melaksanakan aktifitas sehari-hari. Aktifitas memang sangat mempengaruhi dimasa modern ini, sehingga orang sangat jarang bisa meluangkan waktu untuk melakukan persembahyangan. Biasanya bukan karena kemalasan, namun karena orang-orang dituntut dalam pekerjaan yang tentunya tidak menyediakan waktu untuk salah satu umat untuk bersembahyang. Jadi, solusi agar selalu terhubung dengan Tuhan setiap saat dan bukan hanya dengan waktu-waktu tertentu saja melainkan setiap saat, maka gunakan japa namasmaraNa. 
Lalu adakah fungsi lainya yang lebih dasyat? Tentu saja ada, namasmaraNa telah dipraktikan oleh jutaan orang didunia.Bukan hanya yang ada di agama Hindu saja, bahkan diagama lain menggunakan tehnik ini untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain mendekatkan diri, para penekun japa mantra ataupun namasmaraNa memperoleh berbagai keinginan duniawi. Mualai dari yang paling pokok, contohnya dharma, artha, kama, moksa , bahkan mencapai darshan perwujudan Tuhan (penampakan wujud ilahi), bahkan sastra suci sering menyatakan dengan penyebutan nama Tuhan orang akan dapat menghapus karma buruk masalalu!.

Bagaimana mengawalinya? 

Sebelum saya jelaskan lebih lanjut, mesti saya jelaskan sedikit mengenai Guru. Guru itu penting tapi tak sepenuhnya mesti demikian! Kenapa begitu? Sederhana saya jawab disini, pertama mengenai Guru! Guru ada berbagai jenis, pertama kita bisa berguru ke Guru manusia, kedua kepada kitab suci,  ketiga Guru alam, ke empat Tuhan atau perwujudan Tuhan sebagai Deva. Silahkan pilih salah satu untuk memulai sadhana japa sahabat sekalian! Untuk selanjutnya, pilih salah satu nama dan perwujudan atau rupa deva kesayangan sahabat, nama yang saya maksudkan disini adalah nama Tuhan. Saya sarankan cukup satu untuk seumur hidup kita. Nah untuk memproleh hasil mesti demikian, jadi jangan beranggapan bahwa nama Tuhan dan perwujudan Tuhan seperti OM Gam Ganapataye namaha, om Namah Shivaya, Om Namo Narayanaya namah, OM Sang HyangWidhi Wasa, OM Brahma Devaya Namah dan yang lainya memiliki kualitas yang berbeda. Sebenarnya jika kita membedakan nama-nama ini tidaklah dibenarkan. Selanjutnya sahabat mesti memiliki Japa mala. Japa mala membantu para pemula untuk berjapa mantra terutama sangat membantu konsentrasi dan mengingatkan bahwa kita sedang berjapa mantra. Apabila sudah tingkat lanjut, Japa menggunakan mala bisa terhenti dengan sendirinya, yang ada cuman keadaan kita sedang mengalami meditasi penuh.
Bagi sahabat pemula sangat disarankan dalam melakukan japa mantra disebuah tempat suci seperti kamar puja/kamar suci, tempat persembahyangan keluarga seperti merajan/sanggah/pemerajan dan bisa di Pura/kuil. Nah, baru saya bilang disarankan di tempat suci, sahabat tidakdisarankan monotun disana! Hal ini hanya agar sahabat dapat belajar lebih fokous dalam melatih diri. Sujatinya japa mantra dimanapun bisa dilakukan! kenapa..bisa demikian? alasan yang pertama, karena Tuhan meresapi segalanya dan tidak satupun tempat atau perwujudan mahluk yang beliau tidak tempati. Kedua, Nama dari Tuhan tidak bisa kotor. Nama Tuhan selalu murni dan suci!

Cara Dalam Pelaksanaan!


Sekarang mari kita membahas mengenai cara melakukan japa mantra! Disini saya mejelaskan secara singkat dan tentunya mengenai pembahasan dengan benar. Seperti saran saya diatas untuk pemula. Saat duduk gunakan alas dari ilalang (tujuanya sebagai konduktor arus listrik disalam tubuh kita). Jika sulit dicari, gunakan kain paling tipis 3 cm. Posisi duduk, gunakan posisi yang sahabat kuasai. ada beberapa posisi yang disarankan! antara lain, padmasana (telapak kaki kiri diatas paha kanan dan telapak kaki kanan diatas paha kiri). posisi duduk ini berfungsi membantu tulang punggung tegak, dan membantu pembangkitan jalur dari energi kundalini. Pada posisi ini mudra (posisi tangan yang cocok adalah dhyana mudr). dhyana mudra adalah posisi tangan  sang budha saat bermeditasi (telapak tangan kanan ditumpuk diatas telapak tangan kiri, kemudian diletakan diatas kedua paha). Dalam sistem cakra berfungsi sebagai pengendali seksualitas. Jika nsahabat hanya duduk biasa saja, gunakan china mudra, posisi tangan lurus diatas paha dengan ibu jari bertemu dengan jari telunjuk. posisi mudra dengan tangan lurus kedepan diatas paha ini, berfungsi membantu menegakan punggung dan membuat jalur untuk kundalini. Sedangkan posisi jari berfungsi mengaktifkan cakra dasar/dubur dan membangkitkan kundalini. Namun, spesial dari saya, saya sarankan dengan posisi ibu kari bertemu dengan jari telunjuk. pada posisi ini pusat kosentrasi berada pada rongga hulu hati. Pada tempat ini Sang aatma berada. Hal yang spesial dari pemusatan pikiran di cakra hati ini adalah oranag dalam keadaan aman dan tidak ada resiko mengalami pusing, mual, bahkan mengakibatkan sakit pada badan karena energi dalam tubuh yang saat aktif tidak tahu cara mengendalikanya.
Cara memegang japamala; posisi mala dipegang jangan sampai menyentuh tanah, usahakan diangkat diatas bagaian baha sejajar atau diatas pusar. Bertujuan sebagai penghormatan kepada nama Tuhan yang sahabat lantunkan. solusi lain, bila cepat lelah dalam berjapa, gunakan kain yang bebentuk kantong dan diatasnya berisi lobang untuyk memasukan tangan,sekaligus diatasnya juga di isi tali yang bisa dikaitkandi leher sahabat. Dengan ini kelelahan bisa diatasi. Sedangkan solusi lainya. Gunakan tongkat kayu (jika pernah sahabat melihat tongkat pertapa seperti itulah). Sahabat tinggal letakan tangan diatas kayu sebagai penyangga tangan. Kemudian pegang japamala dengan ibu jari bertemu jari tengah! Bertujuan sebagai pengaktif energi cakra hati sebagai pusat atma.

Pengucapan Mantra dan Jumblah.

Ucapkan mantra dengan tiga pariasi! bagi pemula, ucapkan dengan Vaikhari japa; pengulangan dengan keras. Tapi, tetap hati-hati agar tidak menggangu orang-orang diluar sahabat. Saya sarankan ukur juga tinggkat volume suara sahabat. Bila sahabat mualai lelah dengan suara keras, kecilkan lagi volume suara, sehingga terdengan berbisik atau UpaMShu japa. Nah, apabila juga sudah mulai terasa tenang, pikiran tidak ksana kemari, volume di off (dimkatikan) atau tanpa suara. Ini disebut dengan mAnasika japa. Di dalam aturan japa tanpa suara ini yang paling utama namun, paling sulit karena pikiran cepat sekali melayang kemana-mana.
Waktu berjapa sebaiknya, pakai waktu yang baik. Pagi hari dari pukul 04.00 sampai 08.00. Secara fisik tubuh masih segar dan pikiran masih fresh. Secara spiritual, berjapa dipagi hari memberi peningkatan pengetahuan spiritual. kedua 08.00 pagi sampai 16.00 sore. Secara fisik waktu sibuk aktifitas seseorang dan menyebabkan kelahan. Saya sarankan berjapa dengan suara terderngar, atau diselingi pemujaan arca sambil melantunkan nama Tuhan. Secara spiritual , memberikan berkah materi atau kesejahtraan dalam hidup. selanjutnya pada pertemuan waktu 16.00 sampai 19.00 malam. secara fisik sebagianj orang sebagai waktu istirahat, kemungkinan rasa lelah terjadi. jadi sangat disarankan berjapa dengan bernyanyi. jika tidak bisa ,gunakan seperti biasa saja! secara spiritual memberikan kekuatan perlindungan dari hal-hal negatif, baik itu roh jahat, perbuatan buruk seseorang, dan berbagai jenis ilmu gaib yang buruk. Lalu bagaimana dengan waktu petang 19.00 sampai 04.00 pagi? waktu disaat ini bisa juga berjapa. Tapi, ingat juga jam istirahat sahabat! sebaiknya lakukan menjelang tidur bagi pemula. Pada jam seperti ini, praktisi spiritual akan melakukan jenis-jenis tapa untuk mendapatkan kesiddhian dan melatih pengendalian pikiran.
Untuk jumblah sebaiknya sahabat variasikan! kalau bisa setiap harinya ditambah dan ingat selalu menghitung atau mencatat setelah selesai berjapa. Dengan itu sahabat bisatahu berapa kali saudara mengucap nama secara terhitung.

sampai disini dulu, saya berbagi dengan sahabat semuanya! semoga sahabat pembaca sekalian dengan membaca artikel sederhana ini dapat menambah pengetahuan sahabat sekalian.

om shanty, shanty,shanty om

0 Response to " Bagai Mana Cara Berjapa Mantra. "

http://adf.ly/1bLNXQ [URL=http://www.flagcounter.me/details/l0][IMG]http://www.flagcounter.me/l0/[/IMG][/URL]http://www.flagcounter.me/l0/