MENGENAI PERLAMBANG SHIVA LINGAM.
Tiga Guratan.
Sesuai dengan penemuan di
pura-pura Bali, kita dapat dapat temukan berbagai jenis Shiva Lingam dengan
berbagai jenis perlambang. Ciri khas yang dimiliki justru berbeda beda guratan.
Namun, memiliki makna yang sama. Pada perlambang perlambang di atas, memiliki
dua acuan. Acuan yang pertama mengarah ke konsep Mikrokosmos (Pinanda) atau
Tubuh, yang kedua mengacu kepada Makrokosmos (Brahmanda) atau Alam semesta.
“piṇḍabrahmāṇḍayoraikyaṃ liṅgasūtrātmanorapi |
svāpāvyākṛtayoraikyaṃ svaprakāśacidātmanoḥ ||” (Yoga Kunḍalinī Upanishad 1:81).
svāpāvyākṛtayoraikyaṃ svaprakāśacidātmanoḥ ||” (Yoga Kunḍalinī Upanishad 1:81).
"tersebut mikrokosmos dan
makrokosmos adalah satu dan sama; begitu juga Lingga dan Sutratman, Svabhava
(substansi) dan bentuk dan cahaya diri gemilang dan Chidatma ".
Penting menjelaskan disini
mengenai tiga sisitem didalam tubuh yang diantaranya Ida, Pingala, dan Susumna.
Pada bagian alam kecil atau tubuh ada disebutkan dengan susumna atau brahmanāḍī.
Pada bagian tubuh yaitu bagian tulang belakang yang mengarah keatas
disebut-sebut sebagai jalur jalanya susumna.
“brahmanāḍīti sā prōktā munē
vēdāntavēdibhiḥ |
pr̥ṣṭhamadhyē sthitēnāsthnā vīṇādandēna suvrata || 11
pr̥ṣṭhamadhyē sthitēnāsthnā vīṇādandēna suvrata || 11
saha mastakaparyantaṁ suṣumnā
supratiṣṭhitā |” 12. (sūta saṁhitā:02:11:11-12a)
“susumna dikenal dengan Brahmanaadii, wahai Muni dengan pengetahuan Vedanta.
Oh engkau dengan pemusatan yang baik, dibagian tengah Viinaandeni (tulang
punggung). Susumna bergerak sampai ke ujung kepala (sahasrara cakra)”.
Kemudian mengenai bagian ida dan
pingala ada diabagian lain dari sumsumna. Ida pada bagian kiri dan pingala pada
bagian kanan.
“suṣumnāyā iḍā savyē dakṣiṇē piṇgalā
sthitā |” (sūta saṁhitā:02:11:15a)
“sisi kiri dari saraf susumna adalah ida, sedangkan disisikanan ada
saraf yang disebut pingala”.
Sedangkan mengenai pergerakan
saraf pingala berada disebelah kanan tulang ekor, sebaliknya ida dikiri tulang
ekor. Pergerakan mereka mengelilingi cakra –cakra lainya. Pingala berahir
dilubang hidung kiri dan sebaliknya Ida dihidung kanan”
“piṇgalāsaṁjnitā nāḍī
yāmyanāsāntamiṣyatē | 20b
idā chōttaranāsāntaṁ sthitā vāchaspatē tathā | (sūta saṁhitā:02:11:20b-21a).
idā chōttaranāsāntaṁ sthitā vāchaspatē tathā | (sūta saṁhitā:02:11:20b-21a).
“saraf yang dilambangan sebagai pingala, berjalan hingga lubang hidung
seblah kiri, sedangkan ida naik ke lubang hidung kanan berjalan ”.
“suṣumnāyāḥ śivō dēva iḍāyā dēvatā
hariḥ |
piṇgalāyā viriṇchiḥ syātsaraswatyā virāṇmunē ||” (sūta saṁhitā:02:11:37).
piṇgalāyā viriṇchiḥ syātsaraswatyā virāṇmunē ||” (sūta saṁhitā:02:11:37).
“ Shiva adalah dewa yang berada di susumna, dewa dari ida adalah Hari
(Visnu), dewa dari pingala adalah Brahma dan dewi Sarasvati sebagai saraf virat.
Wahai Mun”
“iḍāyāṁ chandramā nityaṁ
charatyēva mahāmunē |
piṇgalāyāṁ ravistadvanmunē vēdavidāṁ vara ||” (sūta saṁhitā:02:11:41)
piṇgalāyāṁ ravistadvanmunē vēdavidāṁ vara ||” (sūta saṁhitā:02:11:41)
“ Wahai Muni, engkau belajar didalam kitab Veda, ketahuilah didalam ida
selalu bergerak bulan, dan didalam pingala bergerak matahari”.
“evaṃ nāḍīmayaṃ cakraṃ vijñeyaṃ
yoginā sadā |
satataṃ prāṇavāhinyaḥ soma sūryāgnidevatāḥ ||54
iḍāpiṅgalāsuṣumnāstisro nāḍyaḥ prakīrtitāḥ ||” (Dhyanabindu Upanishad 54-55a)
satataṃ prāṇavāhinyaḥ soma sūryāgnidevatāḥ ||54
iḍāpiṅgalāsuṣumnāstisro nāḍyaḥ prakīrtitāḥ ||” (Dhyanabindu Upanishad 54-55a)
“para yogi mesti tau akan cakra nadi ini. tiga nadi ida, pingala, dan
susumna dikatakan selalu membawa prana dan memiliki dewata mereka adalah bulan,
matahari dan agni”
Sesuai dengan sloka diatas, bulan
dengan dewatanya Visnu sebagai ida, sedangkan matahari dengan dewatanya Brahma
menjadi pingala. Shiva berada di titik tengah dibagian tulang punggung sebagai
susumna, dengan bentuk Agni. Dapat disimpulkan bahwasanya konsep lingodbhavam
juga sama mengarah kealam kecil. Ini menjelasakan bagaimana simbol dari Shiva Lingam
seperti diatas. Kita menjelaskanya secara bertahap melaui gambar diatas.
Mengenai hal ida, pingala, dan
susumna dapat kita temukan didalam Lontar Nusantara yaitu Lontar ganapathi
tattwa. Disini Brahma, Visnu, dan Isvara dijelaskan sebagai yang menempati
pusat dalam tubuh melalui sistem pernafasan.
Simbol-Simbol.
Simbol pertama berbentuk akasara
Padmasana dengan suku kata (Yang atau Yaṁ). Sangat jarang sekali ditemukan
Shiva lingam seperti ini. Lingam jenis ini ada di Pura Batu Panes, kab. Tabanan. Huruf ini mengacu ke sepuluh huruf alam
(dasaksara). Aksara kesepuluh ini mengacu ke nama dari Shiva yang berada dititk
tengah alam atau buana. Kemudian simbol bunga padma, simbol ini berada di Pura
Goa gajah, kab. Gianyar. Simbol padmasana dikenal dengan simbol Shiva atau
stana Shiva yang berjumblah delapan. Simbol lainya dengan bentuk berbeda dan
pada umumnya. Terkadang hanya berbentuk pilar dan lainya berbentuk pilar
ditengah dengan tiga cabang. Simbol ketiganya adalah Ida, Pingala, dan Susumna.
Di bagian tengah disebut dengan kundalini Shakti yang menuju cakra kepala.
Kemudian kita lihat berdasarkan
alam makrokosmos. Pada alam besar juga sama. Ini merupakan simbol kebesaran
Tuhan Shiva sebgai Pilar api yang disebut dengan Agni Stamba. Dengan Bulan,
dewatanya Wisnu disebalah kiri, sedangkan Brahma sebagai matahari. Pada lambang
ini juga mengenai kisah Lingodbhava.
Lalu kenapa bisa disebut demikian?
Titik tengah disebut dengan pilar api, jika ditubuh disebut Kundalini Shakti
yang berupa pilar api. Sedangkan Agni stamba pada alam besar juga berbenuk
tiang api. Kemudian sisi kanan lambang pilar api terdapat guratan yang lebih
pendek. Yang artinya kedua guratan sebagai matahari dan Bulan atau Brahma dan
Visnu tidak pernah mencapai pilar api. Jelas didalam peredaran bulan dan
matahari di luar angkasa. Kedua benda ini juga tidak dapat mencapai kekosongan
antariksa di atasnya. Begitupula, aliran pernafasan ida dan pinggala. Kedua
aliran ini tidak pernah mencapai ujung susumna. Keduanya berahir di kedua lubang
hidung. Jelas sekarang mengenai guratan di tengah Lingam. hal ini bukan seperti
anggapan sebagai simbol guratan seksual.
yásya bhū́miḥ pramā́ntárikṣam utódáram
dívaṃ yáś cakré mūrdhā́naṃ tásmai jyeṣṭhā́ya bráhmaṇe námaḥ//32
imé mayū́khā úpa tastabhur dívaṃ sā́māni cakrus tásarāṇi vā́tave //44
Kesalahan Pandangan.
Jadi diatas telah jelas dipaparkan mengenai perlambang tengah dari Shiva Lingam. Ini tidak seperti anggapan bahwa linga sebagai simbol seksual belaka. Memang ada penggambaran arca Lingga seperti organ sex. Akantetapi penggambaran demikian hanya mengambil dari cerita prana secara utuh. Sedangkan dalam Veda terutama Atharva menjelaskan lebih terperinci mengenai Linga yang disebut dengan Stamba atau pilar.
Stamba Suktam (Atharva Veda X).
“yásya tráyastriṃśad devā́ áṅge sárve samā́hitāḥ |
skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 7.
skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 7.
siapa yang muncul begitu
banyak?, katakan pada saya! Bahwa dia adalah skamba (pilar api) yang tubuhnya
berisi tigapuluh tiga dewa”.
yátra tápaḥ parākrámya vratáṃ dhāráyaty úttaram
r̥táṃ ca yátra śraddhā́ cā́po bráhma samā́hitāḥ skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 11
r̥táṃ ca yátra śraddhā́ cā́po bráhma samā́hitāḥ skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 11
Menyatakan
bahwa. Siapa dia dari sekian banyak, Skamba (pilar) di antaranya,
mengerahkan segala daya, semangat menjaga sumpah paling mulia nya; di antaranya
memahami hukum, perairan, pengabdian dan keyakinan.
yé púruṣe bráhma vidús té viduḥ parameṣṭhínam
yó véda parameṣṭhínaṃ yáś ca véda prajā́patim
jyeṣṭháṃ yé brā́hmaṇaṃ vidús te skambhám anusáṃviduḥ// 17
yó véda parameṣṭhínaṃ yáś ca véda prajā́patim
jyeṣṭháṃ yé brā́hmaṇaṃ vidús te skambhám anusáṃviduḥ// 17
Mereka
yang memahami brahma mengenal Dia yang merupakan purusha tertinggi. Dia yang
tahu dia yang tertinggi, dan dia yang tahu pimpinan kehidupan, mengetahui kekuatan
ilahi paling mulia, dan dari situ tahu skambha (pilar api) secara
menyeluruh.
yátrādityā́ś ca rudrā́ś ca vásavaś ca samā́hítāḥ
bhūtáṃ ca yátra bhávyaṃ ca sárve lokā́ḥ prátiṣṭhitāḥ skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 22
bhūtáṃ ca yátra bhávyaṃ ca sárve lokā́ḥ prátiṣṭhitāḥ skambháṃ táṃ brūhi katamáḥ svid evá sáḥ// 22
Siapa
yang keluar dari banyak, katakan padaku! dia adalah Skambha (pilar api) di
antaranya berdiam para Adityas, di antaranya terdapat para Rudras dan para Vasus,
di antaranya masa depan dan masa lalu dan semua dunia berdiam.
yátra skambháḥ prajanáyan purāṇáṃ vyávartayat
ékaṃ tád áṅgaṃ skambhásya purāṇám anusáṃviduḥ// 26
Dimana Skambha (pilar api) sebagai pembangkit memberi dunia lampau wujud dan bentuk, mereka mengakui bahwa Skambha berawal dari bagian dunia lampau.
ékaṃ tád áṅgaṃ skambhásya purāṇám anusáṃviduḥ// 26
Dimana Skambha (pilar api) sebagai pembangkit memberi dunia lampau wujud dan bentuk, mereka mengakui bahwa Skambha berawal dari bagian dunia lampau.
yásya tráyastriṃśad devā́ áṅge gā́trā vibhejiré
tā́n vái tráyastriṃśad devā́n éke brahamvído viduḥ// 27
tā́n vái tráyastriṃśad devā́n éke brahamvído viduḥ// 27
tigapuluh tiga Dewa dalam tubuhnya yang diatur sebagai anggota
badan (mengetahui tigapuluh tiga Dewa). Sebagian,
Sangat mahir dalam pengetahuan suci,
hiraṇyagarbhám paramám anatyudyáṃ jánā viduḥ
skambhás tád ágre prā́siñcad dhíraṇyaṃ loké antarā́//28
Orang mengetahui Hiranyagarbha sebagai tertinggi dan tak terkatakan: di awal, di tengah-tengah dunia, Skambha (pilar) menuangkan emas.
skambhás tád ágre prā́siñcad dhíraṇyaṃ loké antarā́//28
Orang mengetahui Hiranyagarbha sebagai tertinggi dan tak terkatakan: di awal, di tengah-tengah dunia, Skambha (pilar) menuangkan emas.
skambhé lokā́ḥ skambhé tápaḥ skambhé 'dhy r̥tám
ā́hitam
skámbha tvā́ veda pratyákṣam índre sárvaṃ samā́hitam//29
Pada Skambha kesemarakan dan dunia bersandar, didasari hukum suci pada dirinya. Skambha (pilar), Aku jelas tahu semua bahwa engkau di atas alam Indra.
skámbha tvā́ veda pratyákṣam índre sárvaṃ samā́hitam//29
Pada Skambha kesemarakan dan dunia bersandar, didasari hukum suci pada dirinya. Skambha (pilar), Aku jelas tahu semua bahwa engkau di atas alam Indra.
yásya bhū́miḥ pramā́ntárikṣam utódáram
dívaṃ yáś cakré mūrdhā́naṃ tásmai jyeṣṭhā́ya bráhmaṇe námaḥ//32
kehormatan kepadanya, yang merupakan Brahman tertinggi, yang dasar adalah Bumi, perutnya Air, yang
mencipta langit sebagai kepalanya.
yásya sū́ryaś cákṣuś candrámāś ca púnarṇavaḥ
agníṃ yáś cakrá āsyàṃ tásmai jyeṣṭhā́ya bráhmaṇe námaḥ//33
Hormat kepada Brahma tertinggi, dia yang mata adalah Surya dan Bulan yang muncul muda dan baru kembali, dia yang membuat Agni untuk mulutnya.
agníṃ yáś cakrá āsyàṃ tásmai jyeṣṭhā́ya bráhmaṇe námaḥ//33
Hormat kepada Brahma tertinggi, dia yang mata adalah Surya dan Bulan yang muncul muda dan baru kembali, dia yang membuat Agni untuk mulutnya.
skambhó dādhāra dyā́vāpr̥thivī́ ubhé imé skambhó
dādhārorv àntárikṣam
skambhó dādhāra pradíśaḥ ṣáḍ urvī́ḥ skambhá idáṃ víśvaṃ bhúvanam ā́ viveśa//35
Skambha mengatur kedua bumi dan langit, Skambha mempertahankan udara yang cukup di antara mereka. Skambha mendirikan enam wilayah yang luas: seluruh dunia ini Skambha masuk dan merasuki.
skambhó dādhāra pradíśaḥ ṣáḍ urvī́ḥ skambhá idáṃ víśvaṃ bhúvanam ā́ viveśa//35
Skambha mengatur kedua bumi dan langit, Skambha mempertahankan udara yang cukup di antara mereka. Skambha mendirikan enam wilayah yang luas: seluruh dunia ini Skambha masuk dan merasuki.
mahád yakṣáṃ bhúvanasya mádhye tápasi krāntáṃ
salilásya pr̥ṣṭhé
tásmin chrayante yá u ké ca devā́ vr̥kṣásya skándhaḥ paríta iva śā́khāḥ//38
Yang menyerap jiwa adalah makhluk perkasa, di tengah dunia, di permukaan perairan. Baginya yang satu, para dewa pergi kesemuanya. sehingga berada diam di batang pohon dengan cabang bulat itu.
tásmin chrayante yá u ké ca devā́ vr̥kṣásya skándhaḥ paríta iva śā́khāḥ//38
Yang menyerap jiwa adalah makhluk perkasa, di tengah dunia, di permukaan perairan. Baginya yang satu, para dewa pergi kesemuanya. sehingga berada diam di batang pohon dengan cabang bulat itu.
imé mayū́khā úpa tastabhur dívaṃ sā́māni cakrus tásarāṇi vā́tave //44
pasak ini telah menopang langit. Yangmana Sāmana telah berubah menjadi daya pengangkut dari jalinan tubuhnya.
Pada bait-bait aslinya, mengenai skamba suktam, tepatnya Atharva Veda
X.7.1-44. Menjabarkan pilar api sebagai yang memenuhi alam semesta dan sebagai
pencipta.
Om shanty,shanty,shanty om.
2 Responses to " Perlambang Tengah Shiva Linga. "
Sgt mencerahkan. Maaf, boleh tau almt Facebooknya pak?
Trimakasih bapak Nyoman. Almt FB : Putu Agus
Post a Comment