Translitor.

Sponsor,

Konsep Shiva Linga (Tri Murti Bhaga).

  

KONSEP TRI MURTI BHAGA.


Pura Penataran Sasih, Gianyar, Bali.

Tri Murti Bhaga.

Buana Kosa, III:76
 “Lwir Bhatara Siwa magawe jagat, Brahma rupa siran pangraksa jagat, Wisnu rupa siran pangraksa jagat, Rudra rupa sira mralayaken rat, nahan tawak nira, bheda nama”
 (Brahma wujud-Nya waktu menciptakan dunia ini, Wisnu wujud-Nya waktu memelihara dunia ini, Rudra wujud-Nya waktu mempralina dunia ini, Demikianlah tiga wujud-Nya (Trimurti) hanya beda nama).
Buana Kosa, VII:25
“Bhatara Brahma sirotpatti, Bhatara Wisnu sira sthiti, Bhatara Rudra sira pralina, nahan tang tiga pinaka sarana ring loka”
 (Bhatara Brahma adalah pencipta, Bhatara Wisnu adalah yang memelihara, Rudra adalah pamralina. Demikianlah Dewa yang tiga itu sebagai pelindung).
Buana Kosa, VII:27
 “Sang Hyang Brahma sira magawe jagat, Sang Hyang Wisnu sira rumakseng praja, Bhatara Rudra sira mralayaken rat, ikang rat mwang athawara janggama, yeka pinralinaken de sang Hyang Rudra”
 (Sang Brahma menciptakan dunia, Sang Hyang Wisnu melindungi dunia, Sang Hyang Rudra melebur dunia dengan segala isinya, baik yang tidak bergerak maupun yang bergerak. Itu semua diatur oleh Sang Hyang Rudra).
Di dalam Shiva Lingam dapat kita temukan bagian dari ketiga Dewa utama di dalam Agama Hindu. Ketiga dewa perwujudan ini memiliki tempat dan bagian sekaligus tugas masing-masing di dalam alam semesta ini. Sang creator atau penciptaan di lakukan oleh Dewa Brahma, untuk pemeliharaan dari alam semesta atau preserver di lakukan oleh Dewa Wisnu, sedangkan untuk destroyer atau peleburan di lakukan oleh Rudra. Di dalam Shiva Purana di jelaskan bahwa Rudra ini tidak ada bedanya dengan wujud Shiva itu sendiri.
Pada bagian Shiva Lingam bagian ujung Linggam dan umumnya berbentuk bundar atau bulat adalah Shiva Bhaga atau Rudra Bhaga. Sifat dari Rudra ini di golongkan sebagai sifat pasif. Selain itu Rudra ini di lambangkan sebagai sifat Tamas Guna. Hal ini juga di jelaskan pada Shiva Purana dan di bagian lainya sifat Rudra di jelaskan bahwa di dalam sifat luar Rudra bersifat tamas dan di sujatinya di dalam dirinya adalah Satwam. Untuk bagian Wisnu Bhaga yang berada di bawah Yoni Lingam dengan sifat Rajas Guna yang biasanya pada Shiva Lingam bentuk yang lengkap di gambarkan dengan Kura-kura, sedangkan pada bagian Brahma Bhaga pada umumnya memiliki sifat Satwa Guna berada pada bagian bawah Wisnu Bhaga yaitu di antara alas Shiva Lingam. Jadi salah jika menganggap bahwa Tri Murti Bhaga ini berada pada bagian Lingam saja. Untuk konsep uttpeti, stiti, dan pralina yang terdapat pada Tri Murti dapat di ibaratkan seperti putaran roda. Di mana perputaran siklus ini terjadi secara berkala sesuai dengan waktu.


(Note: Nama lain dari pralina adalah samhaara yang atinya penghancuran atau penyatuan, sedangkan srsti sama dengan uttpeti).
Dari ketiga perwujudan ini beliua adalah Shiva yang merupakan entensitas tertinggi dari semua baik itu pencipta, pemelihara, dan pelebur alam ini. Sebagai mana hal ini dijelaskan dalam lontar yang orang Bali miliki selama ini. Sedangkan, pada kitab Shiva purana di jelaskan bahwa ketiga perwujudan ini tidak ada bedanya dan tidak bisa di anggap sebagai mana yang tertinggi dan terendah. Dan sangat tidak di sarankan untuk membedakan satusama lainya yang intinya ketiganya adalah perwujudan Tuhan Shiva. Dan bukti lainya di dalam kutipan lontar Buana Kosa di atas sudah di jelaskan bahwa perwujudan beliau hanya beda nama tapi sujatinya tetaplah satu. Sedangkan bagain lain dari lontar menyatakan:
Buana Kosa, III:80
“Sakweh ning jagat kabeh, mijil sangkeng Bhatara Siwa ika, lina ring Bhatara Siwa ya”
 (Seluruh alam ini muncul dari Bhatara Siwa, lenyap kembali kepada Bhatara Siwa juga).
Sloka diatas menjukan shiva sebagai pilar api atau Agni stambha. Agni stamba ini dijelaskan di Bab berikutnya. Kata mijil (muncul) lina (peleburan) berada pada tubuh Agni Stambha. Hal ini dijelaskan dalam Atharva Veda. Stambha menjelaskan semua ciptaan berasal dari satu perwjudan api.
Ketiga asfek perwujudan dari paramashiva terwujud dengan tiga bentuk atau rupa. Dalam sastra puja diBali yang memiliki kualitas Hindu secara menghusus dan memiliki keunikan tersendiri juga mendukung adanya tri murti. Salah satu pujastava Bali menyatakan seluruh dari alam merupakan perwakilan dari Tuhan Isvara. Perwujudan linga adalah Shiva sendiri dan pemuja Linga adaalah beliau Hyang Shiva sendiri. Hal ini selaras dengan konsep Veda sendiri yaitu Aham Brahman Asmi (saya/aku adalah Brahman itu sendiri). Veda mengajarkan kesadaran ini, kesadaran diri sejati. Hal ini bersifat mutlak dan tidak bisa ditawar. Bahwa daya penghidup Atma ada didalam setiap insani.
bhūḥ pātāla pradhanānan ca (SSM.PPW29).
bhūḥ pātāla pradhanānan ca, nirvāṇaṁ puruṣas tathā, pratimā īśvaro devaḥ, liṅgārcā śiva ucyate,( bhūḥ pātāla pradhanānan ca.01)
(bumi, alam bawah, dan alam permulaan, persamaan derajat dan setiap jiwa perorangan, adalah wakil dari Isvara, kebaktian/pemujaan kepada linga dinyatakan menjadi Shiva).
Stava kedua menyatakan seakan-akan Isvara sendiri yang bersabda dengan menyatakan dirinya sebagai perwujudan utama dari ketiga dewa.
Ātma Viṣṇu iti jneyah, paramātma pitā-mahaḥ, ātma-mahā mahā-deva, nir-ātma śiva ucyate. ( bhūḥ pātāla pradhanānan ca.02).
(Jiva Visnu harus dikenal sebagai aku, jiva kakek tertinggi (Brahma) sebagai aku, yang jiva Agung Maha Deva sebagai Aku, dan bukan jiva sebagai Shiva).
Buana Kosa, III:69
“Mangkana pwa Bhatara Siwa, irikang tattwa kabeh, ri wekasan lina ri sira muwah, nihan dretopamanya, kadyanggining wereh makweh wijilnya, tunggal ya sakeng wway”
(Demikianlah Sang Hyang Siwa pada semua unsur, pada akhirnya semuanya itu lenyap kembali pada Beliau. Begini ibaratnya, seperti buih banyak sekali muncul, tetapi sumbernya satu yaitu air).
Buana Kosa. III. 71
 “Sira Bhatara Rudra, nga, sira ta rumaksa ikang rat kabeh, yawat ri kalaniran pangraksa, tawat irika ta ya hananya nitya, anglinaken pwa sira wekasan, umantuk ta ya kabeh ri sira juga”


(Beliau Sang Hyang Rudra, Beliau menjaga seluruh dunia. Pada saat Beliau menjaga, pada saat itulah keadaannya kekal. Akhirnya, juga melebur dan akhirnya semua itukembali juga pada Beliau).
Om shanty,shanty,shanty Om.

0 Response to " Konsep Shiva Linga (Tri Murti Bhaga). "

http://adf.ly/1bLNXQ [URL=http://www.flagcounter.me/details/l0][IMG]http://www.flagcounter.me/l0/[/IMG][/URL]http://www.flagcounter.me/l0/