Pujastava Bali.
Pemujaan terhadap patung atau arca Dewa sudah pasti lumrah
dikalangan masyarakat Hindu. Dalam hal ini, penulis memperkenalkan beberapa
tradisi puja yang ada di Bali. Dalam usaha mengajegkan Bali yang tercinta
sebagai tempat kelahiran. Penulis membantu memberikan penambahan wawasan
melalui pujastava tradisi Bali. Pujastava memang unik dan tentunya berbeda
dengan mantra Veda. Perbedaanya berada pada bait pengucapan dan terkadang
diBali menggunakan bahasa Sansekerta Nusantara namun tetap berkaitan dengan
bahasa sansekerta Veda dan masih dalam arti yang semestinya. Pembeda lainya
adalah apabila pujastava bisa dilantunkan dengan nada yang berbeda-beda atau
bersifat tidak baku. Namun, pelantunan Veda atau Vedic tidak bisa sembarangan
dan bersifat baku.
Pujastava terbagi dalam dua kata. PUjA atau pūjā
berarti menghormati, memuja, atau memuji, kehormatan. Dalam konteks ini puja
ditujukan kepada Tuhan, leluhur, Rsi, para Dewa, atau orang-orang yang berjasa
besar. Sedangkan arti kata stava
memiliki kemiripan seperti kata pUjA yakni memuji, sanjungan, yang berisi
pujian, lagu pujian, atau nyanyian pujian.
Dalam teks puja dibawah ini, lebih menjelaskan asfek
ketuhanan sebagai pemimpin yang memberikan segala berkah dan pensucian. Beliau
dikenal bukan hanya sebagai penghancur rintangan atau pelindung saja. Akan
tetapi beliau juga memiliki asfek pemberkahan.
gaNapati
atau gaNesha dinyatakan dalam bait-bait pemujaan sebagai penghancur rintangan.
Di Purana beliau diceritakan sebagai putra dari Sang Hyang Shiva dan Dewi
Parvati. gaNesha juga dipuja setiap memulai suatu kegiatan bersifat kerohanian
atau lainya. Pada teks pujastava dibawah ini disajikan mengenai puja kepada
gaNesha sebagai ratunya para bhakta yang memberkahi 5 jenis ke-siddhian.
//gaṇapati ṛṣi-putraṁ//
I.
OṀ
gaṇapati ṛṣi-putraṁ/ bhuktyantu veda-tarpaṇam/
bhuktyantu jagat-trilokaṁ/
śuddha-pūrṇa-śarīriṇam//
II.
sarva-viṣa-vināśanaṁ/
kāla durgā durgī-pati/
maraṇa-mala mucyate/ trivṛti paṅupajīvam//
III.
gangā
umā stava-siddhi/ deva gaṇa guru-putram/
śakti-vīryaṁ loka-śriyaṁ/ jayati
lābhānugraham//
OṀ astu astu-ya namaḥ svāhā//
(SM:SdS:PUrvakaVeda
Bauddha:Griya/Saiva/Anyar,Sibang Kaja,Badung,Samsam(Tabanan).
Terjemahan:
Ya Tuhan, pemimpin dari bhakta,
putra dari mahluk suci (RSi mengacu ke Shiva), akan menikmati sesajian dan
persembahan Veda, akan menikmati hidangan didunia dan ketiga alam,
Penghancur atas semua bisa atau
racun, sang dewi penguasa waktu dan suami sang dewi (shiva), membebaskan dari
wabah dan noda, tiga pilihan sebagai suatu cara penbgabdian bagi yang
diatasnya.
Hasil pemujaan atas dewi Ganga
dan dewi Uma, atas dewa Gana puta dari bhatara Guru: kesaktian/tenaga,
kepahlawanan/kegagahan/keberanian, terkenal didunia/kejayaan, keberuntungan dan
keagungan.
Ya Tuhan, biarlah jadi begitu,
jadi begitu, sembah, sambut (terjadilah demikian).
//gaṇa-parama tvaṁ
guhyaḥ//
1. gaṇa-parama tvaṁ guhyo/ gaṇa-tattva-parāyaṇa/
gaṇa-praṇata -lābhanaṁ/
sukha gaṇa namo’stu te//
2. aśuci-sarva-pavitraṁ/
sarva-kārya-śuci-muktim/
bhukti gaṇa
mahottarna/ deva-sukha-paripūrṇam//
3. teṣu karti maha gaṇa/ matharas te sukha-kāryam/
etena sarvam āpnuyād/
śuddha-deva-paripūrṇam//
(SM:SdS:Kirtya.Lor.
Kediri Tabanan.Denpasar Badung.Gria Delod Peken,Sanur,Badung).
Terjemahan:
wahai dikau yang paling tertinggi dari para
gana, dikau tersembunyi, engkau adalah intisari dan tempat berlindung para
gana, engkau pimpinan Gana yang dapat dicapai bagi yang setia, wahai engkau
yang melimpahklan setumpuk berkah, sambah kepadaMu. Pensuci atas segala
kekotoran, pelepasan yang murni dari segala perbuatan yang dilakukan,
kenikmatan, ya yang teragung dari para gana, yang penuh dengan kesucian,
kedewataan dan kemurnian. Kepada mereka putra yang mulia Gana, bersikeras
kepada mereka memperoleh kebahagiaan, dengan ini semua akan diperoleh, yang
penuh dengan kesucian, kedewataan dan kemurnian.
gaNesha
sebagai penikmat dari sesajian bersisifat Veda. Ini berarti beliau menerima
bentuk persembahan dari aturan dan tatacara didalam sastra Veda. Beliau juga
menikmati dari persembahan untuk kesejahtraan dunia dan persembahan yang
ditunjukan ke ketiga dunia. Melalui pengucapan dari puja ini, perwujudan Tuhan
Ganesha dalam pemujaan kepadaNya, ada 5 sidhhi atau hasil pemujaan yang
dianugrahkan. Walau sebenaarnya siddhi ini bersifat membatasi kemampuan beliau.
Yang pada dasarnya memiliki pemberkahan lainya. Siddhi ini adalah kesehatan,
kesaktian/tenaga, kepahlawanan/kegagahan/keberanian, terkenal didunia/kejayaan,
keberuntungan dan keagungan.
Pujastava kedua mengenai pemimpin para Gana. Gana
Pujastava kedua mengenai pemimpin para Gana. Gana
Apakah sesajian bersifat Veda?
Mari kita lihat lebih dalam melalui bait Ganesha Atharvashirsam bagian Shanti mantra. Bait mantra ini berbunyi Om Bhadram Karnnebhih Shrnnuyaama Devaah |
Bhadram Pashyema-Akssabhir-Yajatraah |
Sthirair-Anggais-Tussttuvaamsas-Tanuubhih |
Vyashema Devahitam Yad-Aayuh |
Bhadram Pashyema-Akssabhir-Yajatraah |
Sthirair-Anggais-Tussttuvaamsas-Tanuubhih |
Vyashema Devahitam Yad-Aayuh |
Artinya :
semoga saya mendengar hal-hal yang baik. semoga mata saya melihat hal yang menguntungkan dan menyenangkan. semoga pikiran saya tertuju dengan mantap dalam berkosentrasi pada Tuhan. Semoga semasa hidup saya/umur saya digunakan untuk mengabdikan diri kepada Tuhan.
Jadi disini sajian bersifat Veda adalah yang mengarah kepada sifat kebaikan. Veda mengakjarkan tuntunan dan moralitas yang baik untuk umat manusia walau sebenarnya weda untuk semua mahluk. sekali lagi Ganesha adalah perwujudan Tuhan. Perwujudan ini melambangkan kemahakuasaan Tuhan sebagai Ganapathi atau pemimpin para bhakta. Melalui doa pujian dan permohonan bait shanty mantra diatas. Mencerminkan suatu rasa bhakti dari sang pelantun mantra menuju realitas diri utama. Sebuah pengendalian diri diawali dengan pengekangan indria. Alat pendengaran digunakan untuk mendengar hal yang suci, mata digunakan menlihat hal yang baik, senantiasa pikiran akan mengarah ke hal yang positif. Didalam ajaran Yoga ini sangat disarankan untuk Sadhana spiritual. Melalui keselarasan ketiga diatas pengabdian kehadapan Tuhan bukan barang musatahil. Yang terpenting dari semua ini adalah ketekunan, disiplin dan moralitas seorang bhakta. Sehingga, persembahan yang bersifat Veda yaitu pengabdian bersifat mutlak akan terwujud.
Apa makna dari penghancur dari semua bisa dan racun? Hal pertama mungkin saja ini berkaitan dengan akibat racun binatang atau makanan. Akan tetapi, hal lain yang dapat dipaparkan disini adalah racun dari mulut sendiri. Seorang Guru pernah bicara " lantunkan nama Tuhan maka semua racun dari Mulutmu akan dikeluarkan". Kata-kata menghina, mengejek, mencela, dan kata kasar lainya adalah racun dari dalam mulut. Hal ini memungkinkan kesalahan fatal bagi pelakunya. Dalam Atharvashirsam Ganesha dipuja dengan mantra seperti ini:
Ava Purastaat |
Ava Dakssinnaattaat |
Ava Pashcaattaat |
Avo[a-U]ttaraattaat |
Ava Co[a-U]rdhvaattaat |
Ava-Adharaattaat |
Sarvato Maam Paahi Paahi Samantaat ||4||
Artinya : Lindungi saya dari arah timur, lindungi saya dari arah selatan, lindungi saya dari arah barat, lindungi saya dari arah utara, lindungi saya dari atas, lindungi saya dari bawah, sekarang lindungi saya dari semua arah.
Mantra doa bait empat ini, menyatakan permohonan perlindungan dari Vigneshvara/ Ganesha. Melalui pengabdian dan kepasrahan perwujudan Tuhan Ganesha memberikan perlindungan dari semua sisi. Jika racun bersifat materi (binatang atau buatan manusia), maka Tuhan akan melindungi bhaktanya yang setia. Jika ini bersifat kerohanian, maka tuhan menjaga tindakan dari luar yang mempengaruhi jiwa seseorang dan akan menjaga ucapan manusia itu sendiri. Ia benar... jika benar-benar bersatya akan pengabdian Tuhan akan melindungi ucapan para bhaktanya!.
Jadi disini sajian bersifat Veda adalah yang mengarah kepada sifat kebaikan. Veda mengakjarkan tuntunan dan moralitas yang baik untuk umat manusia walau sebenarnya weda untuk semua mahluk. sekali lagi Ganesha adalah perwujudan Tuhan. Perwujudan ini melambangkan kemahakuasaan Tuhan sebagai Ganapathi atau pemimpin para bhakta. Melalui doa pujian dan permohonan bait shanty mantra diatas. Mencerminkan suatu rasa bhakti dari sang pelantun mantra menuju realitas diri utama. Sebuah pengendalian diri diawali dengan pengekangan indria. Alat pendengaran digunakan untuk mendengar hal yang suci, mata digunakan menlihat hal yang baik, senantiasa pikiran akan mengarah ke hal yang positif. Didalam ajaran Yoga ini sangat disarankan untuk Sadhana spiritual. Melalui keselarasan ketiga diatas pengabdian kehadapan Tuhan bukan barang musatahil. Yang terpenting dari semua ini adalah ketekunan, disiplin dan moralitas seorang bhakta. Sehingga, persembahan yang bersifat Veda yaitu pengabdian bersifat mutlak akan terwujud.
Apa makna dari penghancur dari semua bisa dan racun? Hal pertama mungkin saja ini berkaitan dengan akibat racun binatang atau makanan. Akan tetapi, hal lain yang dapat dipaparkan disini adalah racun dari mulut sendiri. Seorang Guru pernah bicara " lantunkan nama Tuhan maka semua racun dari Mulutmu akan dikeluarkan". Kata-kata menghina, mengejek, mencela, dan kata kasar lainya adalah racun dari dalam mulut. Hal ini memungkinkan kesalahan fatal bagi pelakunya. Dalam Atharvashirsam Ganesha dipuja dengan mantra seperti ini:
Ava Purastaat |
Ava Dakssinnaattaat |
Ava Pashcaattaat |
Avo[a-U]ttaraattaat |
Ava Co[a-U]rdhvaattaat |
Ava-Adharaattaat |
Sarvato Maam Paahi Paahi Samantaat ||4||
Artinya : Lindungi saya dari arah timur, lindungi saya dari arah selatan, lindungi saya dari arah barat, lindungi saya dari arah utara, lindungi saya dari atas, lindungi saya dari bawah, sekarang lindungi saya dari semua arah.
Mantra doa bait empat ini, menyatakan permohonan perlindungan dari Vigneshvara/ Ganesha. Melalui pengabdian dan kepasrahan perwujudan Tuhan Ganesha memberikan perlindungan dari semua sisi. Jika racun bersifat materi (binatang atau buatan manusia), maka Tuhan akan melindungi bhaktanya yang setia. Jika ini bersifat kerohanian, maka tuhan menjaga tindakan dari luar yang mempengaruhi jiwa seseorang dan akan menjaga ucapan manusia itu sendiri. Ia benar... jika benar-benar bersatya akan pengabdian Tuhan akan melindungi ucapan para bhaktanya!.
Yang tertinggi dari para Gana.
Ganapathi artinya pimpinan dari klompok bukan hanya diartikan mahluk tak kasap mata. Yang teringgi dari para Gana adalah Dia Ganapathi. Dalam Ganapathiprartana sebagai mantra puja mengawali doa ataupun kegiatan. Ganesha dipanggil untuk hadir untuk hadir. "Aa Nah Shrnnvan-Nuutibhih-Siida-Saadanam ||" (silahkan hadir untuk kami mendengarkan doa-doa kami, hadir dan duduklah dikursi/altar pengorbanan). Hal ini ditujujkan agar Tuhan selalu melindungi kegiatan atau yadnya dari para bhakta. Kenapa juga didalam stava Gana diatas disebutkan teṣu karti maha gaṇa/ matharas te sukha-kāryam/etena sarvam āpnuyād/
śuddha-deva-paripūrṇam// (Kepada mereka putra yang mulia Gana, bersikeras
kepada mereka memperoleh kebahagiaan, dengan ini semua akan diperoleh, yang
penuh dengan kesucian, kedewataan dan kemurnian).
Om
shanty, shanty, shanty Om.
2 Responses to " Gaṇa-pati Ratu Para Bhakta "
ganesha memang benar sebagai pemimpin gana, saya share iaa..
silahkan ..saudara ,,,
Post a Comment